Resesi Global Jadi Perhatian Utama Pemimpin Bisnis Asia Pasifik

From Bot's DB
Jump to: navigation, search

Indonesia mengalami pelambatan ekspor karena penurunan permintaan global. Pada 2019 dan 2020, Indonesia diperkirakan masih tumbuh positif dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi sedikit di atas 5%. Tetapi skandal-skandal korupsi di Indonesia masih tetap lanjut mengisi halaman surat kabar. Korupsi dan pengelompokan modal pada sekelompok elit kecil masih menjadi masalah serius di negeri ini dan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi yang efisien, baik dan adil.
Terlebih, menurut mantan pejabat Bank Dunia ini, geliat ekonomi global sampai dengan 2020 diproyeksikan masih akan melemah. Jika kamu salah satu dari wirausahawan, profesional, ataupun staf Milenial di korporasi maupun startup, kamu pasti menyadari betapa semua bentuk bisnis usaha di hampir semua sektor sedang mengalami tantangan besar akibat krisis pandemi Covid-19. Ajaib.co.id – Manajemen operasional perusahaan mengalami tantangan besar akibat krisis ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
pt solid group , demikian juga di Rusia, pasar telah menunjukkan kebangkrutannya. Masalahnya bukan apakah pt solid gold akan terjadi, namun tinggal kapan. Afrika dalam keadaan kacau, dengan perang dan perang saudara yang merusak sebagian besar benua ini. sgb pasar bebas, yang jauh dari penyelesaian masalah, telah melemparkannya ke dalam kekacauan dan melahirkan hantu barbarisme. Di Timur Tengah tidak ada satu pun rezim borjuis stabil yang nampak.
Namun, ketidakpastian dan tidak adanya kemajuan pada perundingan itu telah membuat pasar keuangan menjadi gelisah selama beberapa bulan terakhir. Sehingga investor menarik keluar dana-dana dari aset berisiko di tengah perlambatan pertumbuhan global dan keuntungan perusahaan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah akan menjaga kemungkinan terjadinya resesi atau kemerosotan ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat (AS) yang merupakan negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Meski AS tak mau memberlakukan lockdown di wilayahnya, tidak berarti ekonominya tak terguncang. Banyak industrinya yang menutup pintu, karena rantai suplainya terganggu, baik dari sisi produksi maupun penjualan, dari sisi ekspor maupun impor.
Ditambah pula adanya dampak pukulan ke sektor perbankan dan keuangan. Dengan kontribusinya 16,5% pada produk domestik bruto (PDB) dunia, penciutan ekonomi Tiongkok akan mengakibatkan kontraksi global. Apalagi, raksasa Amerika Serikat (AS) yang menyumbang 35% PDB dunia diterjang serangan Covid-19 lebih masif, dengan 312 ribu kasus infeksi dan 8.500 korban meninggal per 4 April. Sampai hari yang sama, di Tiongkok ada 82.785 kasus dengan pasien meninggal 3.335 orang. Hal itu pun berdampak pada perekonomian Indonesia yang ikut terancam resesi akibat gejolak ekonomi global.
Mengutip dari situs Wikipedia, resesi berarti kemerosotan, atau sebuah kondisi di mana Produk Domestik Bruto (PDB/GDP) mengalami penurunan. Lebih tepatnya ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal secara berturut-turut (atau lebih dari setahun). Kemerosotan di Asia memakan waktu hampir setahun untuk menunjukkan dirinya dalam kebangkrutan Rusia bulan Agustus 1998, namun akhirnya tiba. Gerakan para buruh tambang dan seksi lain kelas pekerja Rusia adalah untuk mengingatkan bahwa proletariat Rusia kembali berjuang.
Stabilisasi yang nampak di Rusia menipu orang untuk berpikir bahwa krisis sudah segera meletus menjadi rangkaian krisis pemerintahan, serangan bom dan perang baru di Chechnya. Tidak akan lama lagi sebelum Rusia dihadapkan pada kebangkrutan ekonomi yang baru yang menempatkan seluruh persoalan rezim sebagai keharusan.