Ini 5 Indikator Mengapa Indonesia Dapat Mengalami Resesi

From Bot's DB
Revision as of 18:32, 27 July 2020 by Designrussia5 (talk | contribs)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to: navigation, search

sg berjangka paparan di atas, secara umum Asia Tenggara dan Indonesia mempunyai daya tahan yang baik dalam menghadapi ancaman resesi. Perdagangan antarnegara tidak diganggu perang tarif dan konsumsi domestik di kawasan ini stabil. Hal ini bukan kondisi yang ideal, tetapi cukup untuk bertahan menghadapi ancaman resesi global.
Industri baja Amerika Serikat pada akhir Agustus 2019 menyatakan kondisi mereka sangat buruk sehingga terpaksa melakukan penghematan dan mengurangi karyawan. Hal ini ironis mengingat Presiden Donald Trump menerapkan peningkatan tarif untuk melindungi industri baja dari produk Asia dan Eropa yang lebih murah.
Pada akhirnya dampak yang begitu luas juga tidak dapat dihindari terutama pada kegiatan ekonomi. Hal tersebut akan menujukan banyaknya orang yang akan kehilangan pekerjaan. Krisis ekonomi Eropa yang mulai merebak sejak 2010 sampai sekarang belum jelas kapan akan berakhir. Krisis ekonomi kawasan Eurozone yang dipicu oleh besarnya utang pemerintah sebenarnya mulai mengakar sejak tahun 2000, dimana rasio utang pemerintah negara-negara di kawasan Eropa meningkat signifikan.
Kaixin Owyong dari Bank Nasional Australia memprediksi perekonomian Australia akan terkontraksi sebesar 8,4% pada kuartal II tahun ini. Kondisi tersebut bisa tertolong dengan pelonggaran lockdown dan kemungkinan pertumbuhan ekonomi bakal naik di kuartal III. Langkah Roosevelt terlihat lebih konkret jika dibandingkan dengan Hoover. Hoover, seperti yang tertulis dalam artikel Kyle Wilkison di Collin County Community College District berjudul “The Great Depression and the New Deal,” tidak berbuat banyak untuk menghentikan krisis.
Rasio utang Yunani yang pada tahun 2000 hanya sebesar 77% dari PDB nya, pada 2012 mencapai 170%, nilai ini diprediksi IMF akan tumbuh menjadi diatas 180% pada tahun 2013. Kondisi ini jelas bertentangan dengan aturan Maastricht Treaty, dimana dinyatakan dalam aturan ini bahwa utang negara tidak boleh lebih dari 60% dari PDB dan defisit maksimal 3% dari PDB.
Saya pribadi meyakini bahwa probabilitas terjadinya resesi 2020 jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan perlambatan ekonomi global. Misalnya, IMF beberapa waktu lalu merilis proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2019 direvisi ke bawah menjadi 3% dan diperkirakan rebound di tahun depan menjadi 4,6%. Sementara itu, Bank Dunia juga merevisi target pertumbuhan ekonomi 2019 menjadi 2,6% dan naik menjadi 2,7% tahun depan.
Tetapi bank sentral di Asia umumnya memiliki lebih banyak amunisi untuk memotong biaya pinjaman demi mendukung ekonomi mereka, dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di AS dan Eropa. Setidaknya ada 15 jenis usaha atau bisnis yang diprediksi akan tetap bertahan di tengah resesi akibat pandemi virus corona (Covid-19). Tak ingin penurunan kinerja tersebut terus berlanjut dan berujung resesi, Jokowi memerintahkan menterinya untuk fokus menggenjot kinerja dua komponen pertumbuhan ekonomi, ekspor dan investasi. Di Amerika Serikat, kini terjadi kekhawatiran yang semakin meningkat mengenai gangguan ekonomi yang disebabkan oleh virus corona, yang sekarang telah dinyatakan sebagai pandemi. Sebagian besar ekonom masih berharap Amerika Serikat lolos dari resesi, meskipun negara lain mungkin tidak akan seberuntung itu.