Ekonomi Indonesia Di Ambang Resesi Apa Dampaknya Bagi Masyarakat Umum

From Bot's DB
Jump to: navigation, search

Sementara di sisi lain, data dan situasi nyata di lapangan tidaklah baik-baik saja. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, banyak negara di dunia memasuki zona resesi akibat tak mampu menghadapi pandemi Virus Corona. Sehingga jalan yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengakhiri krisis ekonomi ini?
Untuk Indonesia sendiri, diprediksi masih akan tumbuh positif akibat konsumsi dalam negeri. Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Rahayu Puspasari mengatakan, penurunan yang dialami Indonesia masih lebih baik dibanding negara lain, yang perekonomiannya juga terpuruk akibat pandemi virus corona (Covid-19). Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo menerangkan, tolak ukur utama sebuah negara bisa dikatakan sedang mengalami masa resesi yakni ketika tingkat pertumbuhan ekonomi negatif untuk dua kuartal berturut-turut atau lebih.
Resesi ekonomi adalah kondisi keuangan yang paling ditakuti oleh para pelaku bisnis. Ketika terjadi resesi, ini akan mempengaruhi nilai pertukaran uang, pasar modal, hingga perekonomian nasional. Tidak jarang perusahaan atau bisnis besar, khususnya bisnis yang berhubungan dengan ekspor-impor mulai bertumbangan.
Juga sekitar 90% korporasi di Indonesia mengalami kesulitan likuditas karena produksi terhenti dan penjualan tidak ada. Jika tidak ada tambahan likuiditas, dunia usaha akan sulit bangkit pada era pasca-Covid-19. Sri Mulyani juga memprediksi, kondisi terburuk perekonomian Indonesia akibat pandemi korona terjadi pada kuartal II. Diperkirakan, ekonomi kuartal kedua minus sebesar 3,8 persen sebagai dampak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ketat untuk mencegah penyebaran korona. pt. solid gold berjangka satu sisi pemerintah menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tetap stabil di level 5% dan kondisi perekonomian Indonesia masih baik-baik saja, meski utang luar negeri melonjak tajam.
Mengutip dari Wikipedia, resesi diartikan sebagai kondisi di mana produk domestik bruto (GDP) mengalami penurunan atau pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal secara berturut-turut atau lebih dari satu tahun. JAKARTA-Bank Indonesia (BI) yakin perekonomian Indonesia tahun 2020 tidak mengalami resesi di tengah pandemi COVID-19. Optimisme ini didukung sejumlah indikator perdagangan global termasuk ekspektasi masyarakat yang mulai menunjukkan tanda perbaikan. Dia menambahkan, negara-negara yang bergantung ekspor mudah goyah sehingga saat ini masuk ke zona merah atau resesi karena permintaan dunia menurun drastis.
Jika pertumbuhan ekonomi suatu mengalami kenaikan secara signifikan, artinya negara tersebut dalam kondisi ekonomi yang kuat. Resesi di negara ini dipicu oleh pencapaian produk domestik bruto yang rendah sebab pasar modal dunia menolak perusahaan-perusahaan dari Rusia.
Masyarakat harus memasuki normal baru, yakni beraktivitas dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Hanya dengan kembali mengaktifkan bisnis dan percepatan pencairan dana stimulus ekonomi, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bisa positif.